Pada tanggal 29 Maret 2019 yang lalu, Indonesia mengadakan ajang kompetisi untuk memilih pemenang startup berbakat. Para startup Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi juara dengan total hadiah yang disediakan oleh ajang ini senilai 3 miliar rupiah. Melalui ajang Thinkubator, para pelaku startup berkesempatan dibimbing dan mendapatkan ilmu baru dari para praktisi startup yang ahli dibidangnya masing-masing.
Ajang ini akan memberikan wadah bagi para pelaku startup untuk merealisasikan impian dan ide bisnis mereka menjadi nyata. Berikut ini 6 startup pilihan dengan teknologi yang diperkenalkan.
Startup DarahKita
Darah kita merupakan startup yang memperkenalkan solusi untuk mengatasi masalah donor darah Indonesia. Ini merupakan sebuah aplikasi yang menghubungkan para pahlawan donor yang ingin mendonorkan darahnya. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mencari lokasi dan event donor darah terdekat yang bisa dikunjungi. Anda juga dapat mengecek stok darah yang ada disana hanya dengan melalui aplikasi, sehingga Anda bisa mendonorkan darah tepat waktu sesuai kebutuhan.
Aplikasi ini juga menghubungkan Anda dengan petugas donor darah, sehingga Anda bisa mengajukan berbagai pertanyaan seputar donor darah dengan respon yang cepat. DarahKita menyediakan fitur "Donor Remember" yang akan mengingatkan Anda untuk melakukan donor secara rutin, serta menampilkan catatan riwayat donor yang sudah Anda lakukan. Sosok dibalik berdirinya DarahKita yaitu Zulkarnaim Mansyur dan juga Firmansyah Ibrahim.
Startup SIAB (Siaga Air Bersih)
Selanjutnya, startup SIAB atau Siaga Air Bersih yang menawarkan solusi ketersediaan air bersih untuk masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Starup ini tercipta dari keprihatinan tentang masalah pencemaran air bersih, kekeringan, kebocoran pipa air, krisis air bersih, hingga biaya mendapatkan air bersih yang relatif mahal.
Nafisah Afinihaw dan Ratih Rachmatika merupakan dua orang hebat dibalik berdirinya startup SIAB Indonesia. SIAB memberikan layanan utama kepada masyarakat terkait monitoring debit air, tingkat pH, hingga kekeruhan air yang didapatkan masyarakat. Melalui SIAB, pihaknya juga akan mendaur ulang air kotor, sehingga menjadi air bersih yang layak konsumsi.
Ngorder.id
Startup ini tercipta dari Agus Eko .S. dan Alif Akbar Fitrawan yang bergerak untuk membantu para pelaku UKM dan pembisnis online untuk mengelola bisnisnya dengan tepat. Startup asal Malang ini telah mempunyai 11.000 pebisnis online dengan pengguna berbayar.
Bahkan Ngorder.id telah berhasil membantu 155 kota yang ada di Indonesia dengan target mampu membant 100.000 UKM di Indonesia di 300 kota. Dengan perkembangan digital di era modern ini, bisnis online menjadi salah satu bisnis yang paling banyak diminati.
Piniship
Piniship adalah salah satu startup yang juga hadir dalam ajang Thinkubator dengan mengusung konsep bisnis logistik di bidang perkapalan. Piniship didirikan oleh Julia, pria berusia 23 tahun yang prihatin dengan masalah ekspor nasional, dimana 90% diantaranya menggunakan kontainer di jalur laut. Julio berharap, konsep bisnis yang diusung mampu mendorong pemerintah mengembangkan ekspor nasional dengan terintegrasi secara digital. Piniship menggunakan web platform yang terintegrasi dengan berbagai industri.
Mandor.id
Selanjutnya, Mandor.id yang merupakan sebuah aplikasi yang tercetus dari adanya permasalahan masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan dalam merencanakan tempat tinggal. Mandor.id membantu masyarakat untuk merencanakan tempat tinggal dengan mapan, yang mempertimbangkan biaya, mutu, serta waktu. Pencetus startup ini yaitu Andita Sugiono dan juga Rica Margareta.
Aplikasi yang diciptakan menawarkan jasa perencanaan, pelaksanaan, hingga proses pengawasan selama proyek berlangsung dengan sistem digital. Di dalam aplikasi ini juga menghadirkan fitur utama seperti Ayo Kunsultasi dan Ayo Wujudkan. Fitur ini membantu Anda mendapatkan konsultasi dengan mudah untuk mendapatkan bangunan sesuai keinginan dan kebutuhan.
Nanobubble.id
Nama startup ini tercetus dari dua orang asal Tangerang yaitu Hardi Junaedi dan Dedi Cahyadi. Nanobubble menerapkan teknologi Nano demi meningkatkan produktivitas pembudidayaan udang. Inspirasi teknologi ini datang dari kasus penambak asal Situbondo, Bapak Nawawi yang mengalami kerugian panen udang karena kualitas air yang buruk, sehingga menyebabkan ancaman virus dan bakteri yang menyebabkan tambah udang gagal panen.
Startup ini mampu membawa kemenangan dalam ajang Thinkubator 2019. Terpilihnya Nanobubble mendapatkan tanggapan positif dari Wiliam Tanuwijaya, CEO Tokopedia. Teknologi yang digunakan tersebut mampy menciptakan gelembung udara yang memiliki kadar oksigen tinggi, sehingga membuat kondisi air tambak tetap sehat. Hal inilah yang membuat udang bisa berkembang dengan baik dan produksinya meningkat.
Itulah keenam startup dari ajang Thinkubator dengan teknologi yang dikenalkan dengan keunggulannya masing-masing. Ajang seperti ini dapat memicu kreativitas masyarakat untuk menciptakan teknologi dan karya lainnya yang mampu menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi, khususnya di Indonesia.