Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak bisa dihindari. Penyebabnya juga datang dari berbagai tempat. Letusan gunung, pergerakan lempeng, dan kemungkinan menggunakan bom yang bisa mengguncang bumi Di balik bencana alam, teknologi telah disiapkan untuk menghadapinya, tetapi kerusakannya masih ada.
Dibalik gempa bumi, teknologi primitif ada dalam kenyataan, tetapi kita tidak menyadarinya. Contoh paling akurat adalah binatang. Burung akan terbang dengan panik, kucing akan mengeong dan anjing akan menggonggong dengan keras dan liar. Mereka melakukannya secara serempak dan itu menjadi tanda bahwa sebuah gempa sedang mendekat.
Kita, sebagai manusia, juga harus mempersiapkan diri menghadapi gempa. Beberapa negara sudah mulai melakukan simulasi, bahkan sudah ada persiapan untuk reservasi.
Apa yang harus disiapkan untuk menghadapi gempa bumi ini?
Siapkan Persediaan minimal lima hari
Ketika gempa bumi terjadi, kita akan segera melarikan diri dan menghindari melarikan diri. Namun, beberapa negara telah menerapkan kebijakan wajib untuk semua penduduk. Jepang adalah salah satu negara yang paling siap menghadapi bencana alam. Ketika ada gempa, mereka segera mengungsi dan membawa persediaan darurat untuk bencana alam.
Persediaan yang harus disiapkan adalah air, baterai, lampu senter, charger berbasis solar, selimut darurat (jika dingin), makanan kaleng, pembatalan mandi dan perawatan. Jangan lupa membawa pakaian karena setidaknya Anda harus berganti pakaian selama tiga hari pertama.
Melakukan simulasi gempa bumi.
Kita juga harus menerima pelatihan yang berkelanjutan sehingga ketika bencana terjadi, kita siap dan kita tahu ke mana arahnya. Orang yang tidak tahu pasti akan lari kesana, mari kita panik. Pengalaman ini diperoleh dari penulis saat gempa Osaka pada hari libur Idul Fitri kemarin. Ketika gempa berakhir, warga melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Karena itu, pemerintah dapat dengan cepat memulihkan jaringan pemerintah karena penduduk siap menghadapinya.
Persiapan di indonesia masih sangat minim
Indonesia berada di zona merah oleh lempeng dan gunung berapi. Artinya, negara kita adalah yang paling rapuh dari bencana alam. Namun, di balik peringatan ini, kami tidak siap ketika bencana alam terjadi. Kami juga tidak memiliki tempat berlindung bagi para korban bencana alam. Bahkan dalam kasus tsunami di Banten, bangunan tempat tinggal tidak berfungsi dengan baik.
Lebih buruk lagi, kita tidak dilatih untuk menghadapi bencana alam. Akibatnya, kita tidak tahu di mana bencana alam akan terjadi.
Karena itu, kita harus mempersiapkan sebaik-baiknya agar, jika ada bencana alam, kita dapat membantu pemerintah untuk segera membangun kembali pemerintahan. Salah satu kasus harus dipersiapkan untuk bencana alam.