Keindahan alam yang dimiliki juga sangat menawan. Gunung-gunung berputar untuk didaki. Pantai dengan keindahan masing-masing. Hutan indah yang menyenangkan untuk dijelajahi. Sumber daya alam yang melimpah dan lahan subur siap digunakan untuk kebaikan penghuninya.
Bumi ini adalah karunia Allah yang berharga bagi bumi. Bumi ini adalah semacam ruang surgawi yang sengaja dikirim oleh Tuhan.
Namun di balik keindahan dan kekayaan alam Indonesia, ada bahaya luar biasa yang mengancam. Berada di antara lempeng-lempeng aktif dunia, juga berada di area detail cincin api Pasifik. Membuat Indonesia harus siap menghadapi semua tekanan kehendak, seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi.
Bahaya bencana alam
Indonesia berada di pertemuan lempeng Australia dan Eurasia, lempeng Australia yang menyusup ke daerah Eurasia untuk membentuk zona subduksi di sepanjang Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan kemudian meringkuk ke Banda .
Sementara Irian Jaya adalah tempat pertemuan untuk beberapa hidangan, yaitu, Australia, Eurasia, Pasifik dan Filipina.
Selain itu, subduksi lempeng juga mendorong Indonesia untuk menampung ratusan gunung berapi, beberapa di antaranya sangat aktif belakangan ini.
Dikelilingi oleh lempeng-lempeng yang dapat bertabrakan, menjauh dan bergesekan satu sama lain, serta patah di antara lempeng-lempeng yang bergerak yang dapat menyebabkan gempa bumi kapan saja. Selain itu, gunung berapi siap meletus kapan saja, menempatkan Indonesia di peringkat ke-36 dari 171 negara paling rawan bencana.
Indonesia di sebelah kiri, ditutupi oleh beberapa lempeng dunia |
Juga mengingat seberapa besar gempa bumi dan tsunami yang melanda pantai Aceh dan menelan ratusan ribu jiwa. Letusan Gunung Merapi 8 tahun yang lalu, dan banyak lagi bencana yang menyertai perkembangan negara ini.
Rumah itu dihancurkan oleh letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 |
Bencana harus dijadikan pelajaran. Belajarlah untuk menghargai alam, karena kita manusia hanya hidup di alam.
Belajar simpati dan empati dengan sesama manusia, karena ketika alam menjadi liar menunjukkan taji, manusia tidak bisa berbuat banyak, kita hanya bisa saling membantu, saling mendukung, dan saling menguatkan.
Manusia tidak harus sombong dan sombong di hadapan alam. Kita harus melindungi alam, menjaga alam, memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan. Alam adalah rumah kita semua, jika kita tidak peduli, kita tidak menjaga.
Lalu siapa lagi yang akan melakukannya ...
Referensi :
- geografi.sobatmateri
- bebaspedia
- wikipedia
- kokbisachannel