Kenapa gunung berapi meletus? Sebelum kita mencari tahu, mari kita lihat bagaimana gunung berapi terbentuk. Bumi sebagian besar terdiri dari kerak, mantel, dan inti. Kerak bumi tidak utuh, tetapi terbagi menjadi beberapa lempeng yang "mengambang" di mantel. Ketebalan lapisan bervariasi pada lokasi geografis yang berbeda. Ketika retak terjadi, magma suhu tinggi dan tekanan tinggi akan menyembur dari tanah di sepanjang retakan, membentuk gunung berapi. Dengan cara ini, bagian dalam bumi adalah sumber energi gunung berapi.
Jadi dari mana datangnya energi di dalam bumi? Ini dimulai dengan asal usul alam semesta, teori Big Bang. Di Bumi 4,6 miliar tahun yang lalu, puing-puing dan debu terus-menerus bertabrakan, dan berkumpul di bawah gaya gravitasi. Energi yang dihasilkan oleh tabrakan ini, serta energi termal dari materi asli, disimpan di dalam Bumi, yang menyatu menjadi energi besar Bumi.
Stratosfer adalah lapisan terluar mantel, di mana semua bahan radioaktif terkonsentrasi. Bahan radioaktif tidak berubah-ubah dan akan terus menerus mengalami fisi nuklir, yang akan menyebabkan suhu mantel mencapai di atas 1000 derajat Celcius, sehingga membentuk tempat kelahiran magma vulkanik.
Gunung berapi memiliki sejarah panjang. Beberapa gunung berapi meletus sebelum sejarah manusia, tetapi mereka tidak lagi aktif. Gunung berapi seperti itu disebut gunung berapi yang sudah punah. Gunung berapi yang telah meletus di masa lalu, tetapi telah relatif statis untuk waktu yang lama. Gunung berapi ini telah mempertahankan bentuk kerucut gunung berapi yang utuh dan masih memiliki kemampuan aktivitas vulkanik atau tidak dapat ditentukan.
Mereka telah kehilangan kemampuan aktivitas vulkanik mereka dan mereka disebut vulkanik aktif. Gunung berapi yang telah meletus sepanjang sejarah disebut gunung berapi aktif.
Manusia dapat melihat letusan gunung berapi di daratan dan pulau-pulau, dan gunung berapi "tertutup" oleh air laut yang tebal. Kenapa mereka juga bisa terlihat? Letusan gunung berapi bawah laut sangat sering terjadi. Ahli kelautan telah menemukan bahwa 80% letusan gunung berapi di dunia terjadi di dasar lautan dalam.
Para ilmuwan menggunakan submersible dalam untuk memasuki situs letusan gunung berapi dan melihat letusan spektakuler dari gunung berapi bawah laut, lava panas berwarna merah terang meletus dari kawah dan mengeluarkan awan asam sulfat seperti asap. Magma panas mendingin segera setelah bersentuhan dengan air laut yang sedingin es, dan langsung membentuk batu berbentuk bantal yang tenggelam ke dasar laut, yang disebut lava berbentuk bantal.
Intensitas letusan gunung berapi ditekan oleh tekanan air di dasar laut. Magma panas hampir tidak bisa dikeluarkan dari bagian dalam bumi. Banyak pulau vulkanik yang muncul dibentuk oleh lava yang meletus.
Sumber : https://www.lscreencenter.xyz/